ZoyaPatel

Jaringan Dealer Mobil Listrik BYD di Shandong Mengalami Penutupan Mendadak

Mumbai



UPBERITACOM - Salah satu jaringan dealer besar mobil listrik merek BYD di Provinsi Shandong, China, dilaporkan mengalami penutupan dan kebangkrutan. Menurut laporan dari media milik pemerintah, Jinan Times, setidaknya 20 toko yang dikelola oleh Qiancheng Holdings kini kosong atau telah dihentikan operasionalnya.

Reuters melaporkan bahwa Qiancheng, operator jaringan dealer BYD di Shandong, saat ini tengah menghadapi krisis keuangan serius. Kondisi ini berdampak pada lebih dari 1.000 konsumen yang kini belum menerima layanan purnajual serta jaminan atas kendaraan mereka.

Dampak krisis dirasakan di empat kota, termasuk Jinan dan Weifang, di mana toko-toko yang terdampak tersebar. Kondisi ini mendorong para pemilik mobil untuk mulai mengorganisir kelompok perlindungan konsumen dalam rangka menuntut pemenuhan hak mereka.

Sebelumnya, Qiancheng telah dikenal sebagai pemain besar di industri dengan omzet tahunan mencapai 3 miliar yuan (sekitar US$416 juta) dan mempekerjakan sekitar 1.200 karyawan sebelum terserang krisis keuangan. Dalam surat terbuka tertanggal 17 April, Qiancheng menyalahkan adanya perubahan kebijakan jaringan dealer oleh BYD sebagai penyebab utama tekanan arus kas. Namun, hingga Kamis, Qiancheng belum memberikan komentar lebih lanjut terhadap laporan dari Reuters.

Pihak BYD tidak langsung mengeluarkan pernyataan, melainkan mengarahkan media ke laporan dari Cover News yang memuat penjelasan dari perwakilan hubungan masyarakat mereka. Dalam laporan tersebut, pihak BYD menuding bahwa ekspansi agresif yang dilakukan Qiancheng adalah faktor utama terjadinya krisis, bukan perubahan kebijakan perusahaan. Mereka juga menambahkan bahwa bantuan telah diberikan kepada Qiancheng untuk mengatasi situasi ini.

Kebangkrutan jaringan dealer ini menjadi gambaran nyata dari tekanan yang melanda pasar otomotif Tiongkok, di mana para produsen, pemasok, dan jaringan dealer menghadapi persaingan yang semakin ketat. Selain itu, perubahan tren menuju penjualan langsung dan menurunnya daya beli konsumen turut memperburuk kondisi bagi para dealer. Meskipun BYD memiliki beberapa outlet sendiri, strategi pemasaran di China masih sangat bergantung pada jaringan dealer, membuat mitra seperti Qiancheng sangat rentan terhadap fluktuasi pasar dan kebijakan internal perusahaan.

Ahmedabad