BNPB : Korban Tewas Bencana Sumatera 961 Orang, 293 Lainnya Masih Hilang

UPBERITA.COM - Jumlah korban jiwa akibat banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat terus bertambah, mencapai angka mengerikan 961 orang meninggal dunia serta 293 orang lainnya masih dinyatakan hilang hingga data terbaru BNPB pada Senin, 8 Desember 2025. Bencana ini, yang dipicu oleh hujan deras enam hari berturut-turut pada akhir November hingga awal Desember, juga menyebabkan kerusakan infrastruktur masif dan ribuan warga mengungsi.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, per pukul 19.18 WIB pada tanggal tersebut, selain korban jiwa dan hilang, tercatat pula 5.000 orang mengalami luka-luka. Musibah ini berdampak signifikan pada 52 kabupaten/kota di seluruh Sumatera, dengan Provinsi Aceh menjadi wilayah yang paling parah merasakan akibatnya. Ribuan warga saat ini sangat membutuhkan bantuan darurat.
Kerugian material akibat bencana ini sungguh luar biasa. Data BNPB merinci bahwa sebanyak 157.600 unit rumah mengalami kerusakan. Selain itu, fasilitas vital publik juga tidak luput dari kehancuran, termasuk 534 unit fasilitas pendidikan, 497 unit jembatan, dan 1.200 fasilitas umum lainnya yang tak dapat lagi digunakan.
Bukan hanya itu, identitas sosial dan administrasi juga terganggu. Sebanyak 425 tempat ibadah mengalami kerusakan parah, serta 234 gedung perkantoran juga dilaporkan dalam kondisi rusak. Dampak kerusakan yang meluas ini telah memutus akses jalan di banyak lokasi, menghambat mobilitas dan distribusi bantuan.
Langkah Tanggap Pemerintah dalam Pemulihan Bencana
Menanggapi situasi darurat ini, Presiden Prabowo Subianto segera mengambil langkah konkret dengan menguraikan sejumlah komitmen untuk membantu para korban dan mempercepat pemulihan di Aceh serta Sumatera. Komitmen ini bertujuan untuk meringankan beban masyarakat dan membangun kembali infrastruktur yang hancur.
- Bantuan Dana Darurat: Presiden Prabowo menyetujui usulan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk memberikan bantuan anggaran. Bahkan, ia menggandakan jumlahnya menjadi Rp4 miliar per kabupaten/kota terdampak. "Anda minta Rp2 miliar per kabupaten, ya. Saya kasih Rp4 miliar," tegas Prabowo.
- Penguatan Layanan Kesehatan: Untuk memastikan penanganan medis yang memadai, Presiden meminta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk mengerahkan dokter magang atau peserta program internship ke lokasi-lokasi pengungsian di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
- Satuan Tugas Perbaikan Jembatan: Presiden menunjuk Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak sebagai Ketua Satuan Tugas Percepatan Perbaikan Jembatan. Satgas ini akan berkolaborasi dengan Kementerian PUPR dan pemerintah daerah demi memulihkan infrastruktur jembatan vital yang rusak dengan lebih cepat.
- Rehabilitasi Pertanian dan Irigasi: Selain fokus pada infrastruktur dasar dan kesehatan, pemerintah juga berencana untuk merehabilitasi lahan pertanian dan sistem irigasi yang terdampak, demi memastikan keberlangsungan mata pencarian masyarakat pascabencana.