Kebiasaan Main HP di Toilet Bisa Memicu Sakit Wasir
UPBERITA.COM - Studi terbaru menyoroti konsekuensi serius dari kebiasaan menggunakan ponsel di toilet. Mereka yang sering menggunakan smartphone dikaitkan dengan penyakit wasir atau hemoroid.
Penelitian yang baru-baru ini diterbitkan dalam jurnal bergengsi PLOS One membuka mata kita terhadap hubungan mengejutkan antara penggunaan smartphone saat buang air besar dan peningkatan risiko wasir. Studi ini bukanlah sekadar dugaan, melainkan hasil observasi ilmiah yang mendalam.
Bagaimana Smartphone Berkontribusi pada Wasir?
Dr. Trisha Pasricha, seorang gastroenterolog terkemuka dan direktur BIDMC Institute for Gut-Brain Research, yang juga merupakan pemimpin penelitian ini, menjelaskan mekanisme di balik temuan tersebut. "Wasir adalah bantalan pembuluh darah di rektum kita, bagian paling bawah dari usus besar," ujarnya kepada HuffPost. "Seiring waktu dan dengan faktor risiko tertentu – salah satunya yang kami identifikasi adalah penggunaan ponsel – jaringan ikat yang menopang pembuluh darah tersebut mulai melemah di bawah tekanan, dan pembuluh darah bisa membengkak."
Bagi siapa pun yang pernah mengalami wasir, rasa gatal, ketidaknyamanan, pendarahan, dan gejala lainnya tentu sangat mengganggu. Penelitian Dr. Pasricha dan timnya melibatkan survei terhadap 125 orang dewasa yang menjalani skrining kolonoskopi. Mereka ditanyai tentang kebiasaan penggunaan ponsel di toilet, serta faktor-faktor lain seperti mengejan, asupan serat, dan tingkat aktivitas fisik. Para endoskopis kemudian melakukan evaluasi untuk mendeteksi keberadaan wasir.
Hasil analisis mereka, setelah disesuaikan dengan variabel relevan lainnya, menunjukkan bahwa penggunaan ponsel di toilet dikaitkan dengan peningkatan risiko wasir sebesar 46%. Angka ini cukup signifikan untuk membuat kita berpikir ulang tentang kebiasaan sepele ini.
Mengapa Toilet dan Smartphone Adalah Kombinasi Berbahaya
Duduk di toilet memiliki efek yang sangat berbeda pada tubuh dibandingkan dengan duduk di meja kerja Anda, meskipun duduk terlalu lama secara umum juga merupakan faktor risiko tersendiri. Dr. Pasricha menjelaskan perbedaan krusial ini. "Ketika Anda duduk di toilet, ada mangkuk terbuka di bawah, sehingga praktis tidak ada dukungan untuk dasar panggul," katanya. "Semakin lama waktu yang Anda habiskan di toilet, semakin lemah jaringan ikat di sekitar wasir. Peningkatan tekanan dari kondisi ini dapat menyebabkan pembengkakan wasir."
Waktu adalah Kunci: Smartphone Memperpanjang Durasi
Studi ini menemukan bahwa 66% dari seluruh partisipan mengakui menggunakan ponsel mereka saat berada di toilet. Aktivitas yang paling umum adalah membaca berita dan menjelajahi media sosial. Yang lebih mengkhawatirkan adalah, para pengguna ponsel di toilet ini menghabiskan waktu yang jauh lebih lama di sana. Menurut data, mereka lima kali lebih mungkin menghabiskan lebih dari lima menit di toilet dibandingkan dengan mereka yang tidak menggunakan smartphone. Menariknya, partisipan yang menggunakan ponsel di toilet cenderung berusia lebih muda.
Inilah yang menjadi pembeda utama yang dibawa oleh ponsel sebagai faktor risiko. "Saya kira yang berbeda dari ponsel sebagai faktor risiko adalah kemampuannya untuk benar-benar memikat waktu Anda, lebih dari sekadar membolak-balik majalah atau membaca label sampo di masa lalu," kata Dr. Pasricha. "Aplikasi-aplikasi yang digunakan orang untuk doomscrolling berita atau menonton video media sosial tidak ada habisnya dan begitu memikat sehingga membuat orang benar-benar lupa mengapa mereka masuk ke kamar mandi pada awalnya."
Bayangkan, Anda mungkin hanya berniat buang air besar sebentar, namun karena asyik menonton video atau membaca berita, Anda akhirnya duduk berlama-lama tanpa sadar. Waktu yang seharusnya singkat menjadi berlarut-larut, memberikan tekanan yang tidak perlu pada pembuluh darah di rektum Anda.
Apa yang seharusnya dilakukan?
Mengubah kebiasaan memang tidak mudah, terutama jika kebiasaan tersebut sudah mengakar kuat dan memberikan sedikit "pelarian" dari rutinitas. Dr. Pasricha sendiri memahami daya tarik penggunaan ponsel di toilet, terutama bagi mereka yang menganggap kamar mandi sebagai satu-satunya tempat untuk mendapatkan privasi dan ketenangan.
"Saya sering mendengar dari orang tua muda yang mengatakan 'Kamar mandi adalah satu-satunya waktu untuk diri sendiri, satu-satunya waktu sendirian, di mana saya bisa sekadar scrolling dan bersantai sedikit, jadi jangan ambil itu dari saya!'" kenang Dr. Pasricha. "Saya mengerti itu karena saya juga punya anak. Saya pikir orang masih bisa menggunakan kamar mandi sebagai tempat perlindungan kecil, tetapi cukup letakkan tutup toilet dan duduk di atasnya untuk mendapatkan privasi atau membaca." Ini adalah saran praktis untuk mereka yang butuh 'me-time' tanpa membahayakan kesehatan.
Hiburan "Jadul" yang Lebih Baik
Selain menemukan cara lain untuk mendapatkan privasi, Anda juga bisa mencoba mengintegrasikan sedikit hiburan ke dalam rutinitas buang air besar Anda. Namun, yang terpenting adalah sadar akan waktu.
"Beberapa orang menginginkan atau membutuhkan sedikit gangguan ringan dan menyenangkan untuk membantu buang air besar," kata Dr. Pasricha. "Kita semua perlu rileks untuk bisa buang air besar dengan baik, jadi itu tidak masalah – tetapi mungkin simpan saja sesuatu yang *old-school* di sisi toilet."
Ia menyarankan untuk menyiapkan majalah, buku komik, kumpulan puisi pendek, atau bahan bacaan lain yang membuat Anda lebih memegang kendali atas konsumsi konten Anda. "Anda menginginkan sesuatu di mana Anda secara aktif membuat keputusan untuk membaca puisi, artikel, atau halaman berikutnya – daripada sesuatu di mana algoritma segera memberi Anda video yang sangat menarik dan disesuaikan untuk Anda tanpa Anda sepenuhnya menyadarinya atau mengeklik apa pun," jelasnya.
Kunci di sini adalah kontrol diri. Dengan bahan bacaan tradisional, Anda bisa lebih mudah memutuskan kapan harus berhenti, tidak seperti algoritma media sosial yang dirancang untuk membuat Anda terus-menerus terpaku pada layar.
Batasi Waktu dan Dengar Tubuh Anda
Dr. Pasricha menyarankan aturan umum yang baik: bertujuan untuk tidak lebih dari lima menit di toilet. Jika Anda masih ingin menggunakan ponsel, pertimbangkan untuk menyetel pengatur waktu dan berusaha tetap fokus pada tugas utama (buang air besar) daripada tenggelam dalam layar Anda.
Selain itu, terapkan kebiasaan sehat lainnya yang mendorong pencernaan yang baik dan menurunkan risiko wasir.
- Hindari Mengejan: "Jangan mengejan di toilet, karena itu juga menambah tekanan dan dapat menyebabkan wasir," saran Dr. Pasricha.
- Asupan Serat Tinggi: "Cobalah makan makanan tinggi serat, yang pasti akan membantu Anda buang air besar dengan mudah dan lancar." Makanan berserat membantu melunakkan tinja, mengurangi kebutuhan untuk mengejan.
- Jangan Memaksakan Diri: Jika Anda kesulitan buang air besar setelah duduk beberapa saat, jangan memaksakannya. Istirahatlah dan coba lagi nanti.
Kapan Harus Mencari Bantuan Medis?
Penting untuk tidak ragu mencari perhatian medis jika masalah pencernaan Anda terus berlanjut. "Jika Anda merasa selalu menghabiskan lebih dari lima menit di toilet, Anda tidak *scrolling*, dan Anda hanya kesulitan buang air besar, maka itu adalah tanda Anda harus berbicara dengan dokter Anda," kata Dr. Pasricha. "Ada banyak hal berbeda yang bisa terjadi, dan kami bisa membantu mengatasi apa pun itu."
Kesadaran Adalah Langkah Awal
Pada akhirnya, Dr. Pasricha berharap penelitian ini dapat meningkatkan kesadaran tentang masalah pencernaan dan juga dampak yang kurang dikenal dari penggunaan smartphone. "Kami telah menghabiskan banyak waktu berfokus pada bagaimana ponsel memengaruhi kesejahteraan mental kita dengan kecemasan, depresi, dan keterputusan sosial. Sebagai dokter, kami selalu memberi tahu pasien kami untuk tidak membawa ponsel ke nakas mereka, dan ke meja makan," catat Pasricha.
"Tetapi kita tidak cukup berbicara tentang mengapa kita tidak boleh membawanya ke kamar mandi – ini bukan topik yang kita semua sangat nyaman untuk dibicarakan," tambahnya. "Jadi saya harap penelitian ini membuat orang lebih banyak membicarakannya secara terbuka, untuk mengenali bahwa ini adalah sesuatu yang kita semua lakukan mungkin bukan hal terbaik untuk kesehatan kita dan semacamnya kembali ke pola buang air besar yang lebih sehat."
Membawa smartphone ke toilet mungkin terasa seperti kebiasaan yang tidak berbahaya, bahkan menjadi bagian tak terpisahkan dari rutinitas harian. Namun, bukti ilmiah kini menunjukkan bahwa kebiasaan kecil ini dapat memiliki konsekuensi besar bagi kesehatan pencernaan Anda. Sudah saatnya kita lebih bijak dalam menggunakan teknologi, bahkan di tempat yang paling pribadi sekalipun. Pikirkan dua kali sebelum Anda scroll di singgasana!