ZoyaPatel

Maya Watono & Sandra Sunanto Masuk Jajaran 100 Tokoh Paling Berpengaruh di Asia 2025

Mumbai



UPBERITA.COM - Dua srikandi Indonesia, Maya Watono dan Sandra Sunanto, baru saja mengukir sejarah dengan menembus daftar prestisius "100 Paling Berpengaruh di Asia 2025," sebuah pengakuan atas kepemimpinan visioner dan kontribusi strategis mereka dalam memajukan lanskap bisnis di seluruh kawasan Asia. Penghargaan bergengsi ini menempatkan mereka sejajar dengan para eksekutif global terkemuka dari 14 pasar utama, mulai dari ASEAN hingga Australia, menandai babak baru pengaruh perempuan Indonesia di kancah regional.


Penghargaan "100 Paling Berpengaruh di Asia 2025" diberikan kepada individu-individu yang menunjukkan pengaruh strategis, kepemimpinan transformatif, serta jejak kontribusi signifikan dalam mendorong kemajuan bisnis di benua kuning. Dalam daftar tersebut, nama Maya Watono dan Sandra Sunanto bersanding dengan para pemimpin perusahaan-perusahaan global raksasa, sebuah bukti nyata akan kualitas dan kapasitas mereka.


Maya Watono: Lokomotif Transformasi Pariwisata dan Aviasi Nasional

Sebagai salah satu CEO perempuan termuda di lingkungan Holding BUMN, Maya Watono telah membuktikan dirinya sebagai agen perubahan yang dinamis. Informasi yang dihimpun, termasuk dari akun Instagram @detikcom, menyoroti perannya dalam kesuksesan transformasi InJourney. Di bawah kepemimpinannya, InJourney berhasil mengintegrasikan bisnis pariwisata dan aviasi, sekaligus memperkuat ekosistem destinasi wisata nasional.

Pencapaian ini tidak hanya mengangkat reputasi InJourney, tetapi juga menjadikan Maya sebagai satu-satunya CEO wanita dari BUMN yang masuk dalam daftar bergengsi "Perempuan Paling Berpengaruh di Asia 2025". Dedikasinya dalam membangun sektor pariwisata dan aviasi Indonesia telah diakui secara luas, menjadikannya pionir yang membuka jalan bagi lebih banyak perempuan untuk menduduki posisi strategis di perusahaan pelat merah.


Sandra Sunanto: Arsitek Kejayaan Industri Perhiasan Indonesia

Tak kalah inspiratif adalah Sandra Sunanto, sosok visioner di balik kesuksesan PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA). Di bawah arahan Sandra, perusahaan perhiasan kebanggaan Indonesia ini mampu meraih pendapatan fantastis hingga US$1,2 miliar, sebuah angka yang mengantarkannya menempati posisi ke-244 dalam daftar 500 perusahaan terbesar di Asia Tenggara. Ini adalah lompatan besar yang menunjukkan kapasitasnya sebagai pemimpin bisnis ulung.

Sebelum bergabung dengan HRTA, Sandra memiliki rekam jejak yang beragam, mulai dari berkarier sebagai dosen hingga menjadi konsultan bisnis dan ritel. Pengalamannya yang luas tersebut menjadi bekal berharga dalam membawa HRTA mencatat pertumbuhan signifikan dan bahkan memulai ekspor perhiasan emas, membuka pasar internasional bagi produk lokal berkualitas tinggi.

Pengakuan terhadap perannya dalam industri logam mulia dan perhiasan di Asia semakin dikukuhkan dengan masuknya Sandra dalam daftar “Most Powerful Women Asia 2025” versi Fortune. Ini bukan hanya apresiasi personal, melainkan juga sorotan terhadap potensi industri perhiasan Indonesia di kancah global.

Sinyal Kuat Kepemimpinan Perempuan Indonesia

Kehadiran Maya Watono dan Sandra Sunanto dalam daftar bergengsi ini adalah lebih dari sekadar pencapaian individu. Ini adalah pernyataan tegas bahwa perempuan Indonesia memiliki kapasitas untuk memimpin perusahaan besar, mengambil keputusan strategis yang krusial, dan tampil gemilang di kancah regional Asia. Mereka telah memecahkan stereotip lama yang kerap mengaitkan kepemimpinan besar hanya dengan figur laki-laki.

Kepemimpinan mereka secara konkret telah memperkuat posisi sektor pariwisata dan aviasi (melalui Maya) serta industri emas dan perhiasan (melalui Sandra) sebagai kontributor vital bagi perekonomian nasional dan regional. Kontribusi ini tidak hanya tercermin dalam angka, tetapi juga dalam dampak sosial dan ekonomi yang lebih luas.



Ahmedabad