RI-AS Kolaborasi Teknologi, Dukung Transformasi Digital Indonesia
UPBERITACOM - Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat menggelar pertemuan untuk membahas peluang kerja sama dalam bidang teknologi guna mendukung transformasi digital dan peningkatan konektivitas.
Pertemuan tersebut berlangsung di Jakarta pada Selasa (27/5), dengan Wakil Menteri Komunikasi dan Digital RI, Angga Raka Prabowo, berdiskusi langsung bersama Duta Besar AS, Steve Lang. Turut hadir dalam pertemuan ini Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Digital, Ismail, serta penasihat ekonomi AS, Jonathan Habjan dan Lyle Goode dari Departemen Luar Negeri AS.
"Indonesia berkomitmen membangun ekosistem digital yang tangguh, inklusif, dan berdaulat. Untuk itu, kerja sama internasional yang strategis, termasuk dengan Amerika Serikat, menjadi sangat penting," ujar Angga dalam pernyataan resminya di Jakarta, Rabu (28/5).
Pembangunan Infrastruktur Digital dan Pusat Data
Dalam pembahasan tersebut, pemerintah Indonesia menekankan pentingnya peningkatan konektivitas digital dengan dukungan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) dan satelit.
"SKKL akan menjadi penghubung langsung dengan pusat data, memastikan efisiensi jalur konten digital dan memperkuat kedaulatan konektivitas nasional," terang Angga.
Selain itu, Indonesia juga membuka peluang investasi dalam pembangunan pusat data serta penyelarasan regulasi yang mendukung industri ini.
"Kami mendorong agar pusat data diakui sebagai industri strategis agar bisa mendapatkan insentif fiskal, terhubung langsung dengan SKKL, dan memperoleh akses terhadap energi yang lebih efisien," tambahnya.
Keamanan Siber dan Kolaborasi Internasional
Dalam kesempatan yang sama, isu ketahanan siber turut menjadi sorotan. Angga menyatakan bahwa kerja sama global sangat diperlukan untuk menghadapi tantangan keamanan digital, terutama di sektor telekomunikasi dan broadband.
"Keamanan siber adalah isu lintas negara yang tidak bisa dikerjakan sendiri. Kami menyambut baik inisiatif Amerika Serikat untuk memperdalam kolaborasi di bidang ini," ujar Angga.
Dengan adanya pembahasan ini, kedua negara diharapkan dapat semakin memperkuat sinergi dalam pengembangan teknologi digital, sekaligus meningkatkan keamanan siber yang menjadi tantangan global.