ZoyaPatel

Waspada, 4 Kelompok Ini Sebaiknya Menghindari Roti Tawar

Mumbai

Ilustrasi


UPBERITA.COM - Meskipun roti tawar menjadi pilihan sarapan favorit banyak orang, ternyata tidak semua individu aman untuk mengonsumsinya. Artikel ini akan mengupas tuntas siapa saja kelompok yang sebaiknya membatasi atau bahkan menghindari konsumsi roti tawar demi menjaga kesehatan optimal.

Sebagai makanan pokok yang digemari di berbagai belahan dunia, roti, khususnya jenis tawar, seringkali hadir di meja makan kita. Namun, di balik kepopulerannya, roti tawar kerap dicap kurang menyehatkan dan dikaitkan dengan peningkatan berat badan. 

Penting untuk memahami bahwa profil nutrisi roti sangat bervariasi tergantung jenisnya; roti gandum utuh, misalnya, menawarkan serat lebih tinggi. Namun, fokus kita akan tertuju pada roti tawar yang lebih umum dikonsumsi.

Menganalisis Kandungan Gizi Roti Tawar

Jika dibandingkan dengan buah atau sayuran, roti tawar cenderung memiliki kepadatan nutrisi yang lebih rendah. Makanan ini tinggi kalori dan karbohidrat, namun minim protein, serat, serta mikronutrien penting. Sebuah irisan roti tawar (sekitar 25 gram), seperti diulas oleh Healthline, mengandung sekitar 67 kalori, 1 gram lemak, 13 gram karbohidrat, 2 gram protein, dan hanya 0,6 gram serat. 

Meskipun juga mengandung sejumlah vitamin B (tiamin, folat, riboflavin, niasin), sodium, mangan, selenium, dan zat besi, jumlahnya umumnya kurang dari 8% dari kebutuhan harian. Selain itu, roti tawar juga mengandung gluten, protein yang memberikan tekstur khas, namun dapat memicu masalah pada beberapa orang.

Kelompok yang Disarankan Menghindari Roti Tawar

Berdasarkan kandungan nutrisi di atas, beberapa kelompok disarankan untuk berhati-hati atau bahkan menghindari konsumsi roti tawar:

1. Penderita Penyakit Celiac
Bagi individu dengan penyakit Celiac, sebuah kondisi autoimun, konsumsi gluten dapat sangat merugikan. Gluten memicu respons imun yang merusak lapisan usus halus, mengganggu penyerapan nutrisi esensial dan menyebabkan berbagai masalah pencernaan serius.

2. Orang dengan Sensitivitas Gluten Non-Celiac
Ada pula kelompok yang mengalami gejala tidak nyaman setelah mengonsumsi gluten, meski bukan penderita Celiac. Menurut Very Well Health, gejala seperti perut kembung, diare, atau nyeri perut bisa muncul, sehingga menghindari roti tawar adalah langkah bijak untuk kenyamanan mereka.

3. Individu dengan Diabetes atau Masalah Gula Darah
Tingginya kadar karbohidrat dalam roti tawar dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat, menjadikannya pilihan yang kurang ideal bagi penderita diabetes atau mereka yang harus menjaga kadar gula darah. Mengelola diet mereka menjadi lebih menantang dengan kehadiran roti tawar.

4. Mereka yang Sedang Menjalani Program Diet
Satu potong roti tawar memang mengandung sekitar 67-73 kalori. Namun, minimnya serat dan protein membuat roti ini kurang mengenyangkan, berpotensi memicu rasa lapar lebih cepat dan berakhir dengan konsumsi makanan berlebihan, yang tentu tidak mendukung tujuan penurunan berat badan.

Memahami profil nutrisi dan dampaknya terhadap tubuh adalah kunci. Daripada roti tawar, pilihan roti gandum utuh atau alternatif bebas gluten bisa menjadi opsi yang lebih sehat dan cocok bagi sebagian orang.

TAGS: roti tawar, diet sehat, diabetes, penyakit celiac, sensitivitas gluten, nutrisi, gaya hidup, karbohidrat

Ahmedabad