Hampir 120 Juta Jiwa Akan Bergerak Saat Libur Akhir Tahun

"Hasil survei menunjukkan bahwa 42,01% penduduk Indonesia atau sebesar 119,9 juta orang berencana melakukan perjalanan pada libur akhir tahun," ujar Dudy Purwagandhi.
Wilayah Jawa Barat diprediksi akan menjadi penyumbang pergerakan terbesar, diikuti oleh Jawa Timur dan Jawa Tengah. Sementara itu, Jawa Tengah diproyeksikan menjadi tujuan favorit dengan estimasi 20,23 juta orang, disusul oleh Jawa Timur dan Jawa Barat. Di kawasan Jabodetabek, Kabupaten Bogor masih menjadi destinasi pilihan utama dengan perkiraan 2,83 juta pergerakan.
Selain Pulau Jawa, destinasi populer lainnya meliputi Sulawesi Selatan, Sumatra Utara, Bali, Nusa Tenggara Timur, dan Lampung, dengan total pergerakan mencapai 22,75 juta orang. Pemerintah juga memberikan perhatian khusus pada wilayah yang merayakan Natal secara luas seperti Maluku, Papua, dan Kalimantan Barat, meskipun tidak masuk dalam peringkat 10 besar survei.
Dominasi Kendaraan Pribadi dan Stimulus Perjalanan
Mobil pribadi diprediksi menjadi moda transportasi pilihan utama masyarakat, dengan 51,12 juta orang atau 42,79% dari total responden memilihnya. Puncak arus keberangkatan diperkirakan terjadi pada Rabu, 24 Desember 2025, sementara arus balik diprediksi pada Jumat, 2 Januari 2026.
Beberapa simpul transportasi diprediksi akan mengalami kepadatan tinggi, termasuk Stasiun Pasar Senen, Stasiun Yogyakarta, Bandara Soekarno-Hatta, Terminal Kampung Rambutan, Terminal Arjosari Malang, Pelabuhan Makassar, Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, serta penyeberangan Merak-Bakauheni.
Untuk memastikan kelancaran mobilitas, Kementerian Perhubungan telah menyiapkan berbagai sarana transportasi, termasuk 31.433 bus, 711 kapal laut, 2.670 rangkaian kereta api, 368 pesawat udara, dan 253 kapal penyeberangan. Pemerintah juga menawarkan berbagai stimulus untuk mengurangi biaya perjalanan, seperti diskon tarif tol sebesar 20% di 26 ruas jalan tol, diskon tiket penyeberangan rata-rata 19%, diskon tiket kapal laut ekonomi 30%, diskon kereta api ekonomi 30%, serta diskon tiket pesawat 13-14%.
Program mudik gratis juga diselenggarakan, menyediakan kuota untuk sekitar 33.049 penumpang dan 5.568 sepeda motor. Posko terpadu Nataru akan beroperasi mulai 18 Desember 2025 hingga 5 Januari 2026. Namun, Dudy Purwagandhi mengingatkan tentang potensi lonjakan penumpang yang dapat menyebabkan kemacetan dan risiko cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi pada bulan Desember hingga Januari 2026.
Sumber : mediaindonesia.com