Penjualan Mobil Nasional Melonjak Drastis di Oktober 2025
![]() |
| Penjualan mobil listrik BYD mengalami kenaikan signifikan. |
Data yang dihimpun oleh VIVA Otomotif dari Astra International pada Rabu, 12 November 2025 ini, mengindikasikan adanya perbaikan permintaan pasar yang kuat menjelang penutupan tahun, sebuah periode yang secara tradisional diwarnai oleh berbagai penawaran menarik dan program promosi dari para produsen serta diler.
Lonjakan angka penjualan ini menjadi sinyal positif bagi industri, menandakan optimisme konsumen yang kembali tumbuh di tengah dinamika ekonomi. Di tengah gelombang peningkatan ini, beberapa merek tetap kokoh mendominasi, sementara pendatang baru berhasil mencuri perhatian.
Toyota kembali menunjukkan dominasinya dengan memimpin daftar penjualan, membukukan total 20.613 unit. Posisi kedua diisi oleh kembarannya, Daihatsu, yang berhasil menjual 11.783 unit. Keduanya secara konsisten menjadi pilihan favorit keluarga Indonesia dan pelaku usaha di segmen kendaraan niaga ringan, didukung oleh jaringan purna jual yang luas dan reputasi yang tak diragukan.
Mengikuti jejak Toyota dan Daihatsu, Mitsubishi membuktikan kekuatannya di segmen SUV dan kendaraan niaga ringan dengan penjualan mencapai 9.944 unit. Suzuki juga mencatatkan angka penjualan yang cukup baik, yaitu 5.550 unit. Sementara itu, Honda, meski membukukan 3.647 unit dan relatif lebih rendah dari performa bulan-bulan sebelumnya, tetap berhasil mempertahankan posisinya dalam lima besar merek terlaris di pasar nasional.
Era Baru Mobil Listrik
Fenomena menarik terjadi di segmen kendaraan listrik (EV) yang terus berkembang pesat. Merek-merek asal Tiongkok, BYD dan Denza, berhasil mencatatkan pertumbuhan penjualan yang luar biasa. Secara kolektif, kedua merek ini mencatatkan penjualan gabungan sebesar 10.785 unit di bulan Oktober, sebuah peningkatan yang signifikan dibandingkan bulan sebelumnya. Kehadiran mereka tidak hanya menambah keragaman, tetapi juga memberi warna baru pada lanskap otomotif Indonesia, khususnya di kategori mobil listrik yang semakin diminati dan menjadi sorotan utama bagi konsumen modern.
Sementara itu, segmen kendaraan hemat energi dan terjangkau (LCGC) mencatat penjualan 8.945 unit, sedikit menurun dibandingkan September. Namun, dominasi di segmen ini tetap berada di tangan Toyota dan Daihatsu, yang bersama-sama menguasai sekitar tiga perempat pangsa pasar LCGC nasional, menegaskan posisi mereka sebagai pemain kunci di segmen yang sensitif harga.
Proyeksi Optimis Menuju Akhir Tahun 2025
Secara keseluruhan, Oktober 2025 menjadi bulan yang sangat positif bagi industri otomotif nasional. Kenaikan penjualan yang merata di hampir semua merek besar merupakan indikator kuat adanya revitalisasi kepercayaan konsumen dan daya beli. Antusiasme ini diperkirakan akan terus berlanjut hingga periode akhir tahun, di mana berbagai stimulus dan promosi menjadi daya tarik tersendiri bagi calon pembeli.
Dengan momentum pertumbuhan yang kuat ini, terutama didorong oleh pesatnya adopsi kendaraan listrik dan stabilnya permintaan untuk mobil konvensional, pasar otomotif Indonesia diproyeksikan akan menutup tahun 2025 dengan performa yang jauh lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Ini bukan hanya pertanda pemulihan, melainkan juga fondasi untuk pertumbuhan yang berkelanjutan di masa depan.
