TransJakarta Tingkatkan Profesionalisme Pramudi dan Modernisasi Armada Elektrik
Inisiatif ini bukan sekadar respons terhadap berbagai masukan dari masyarakat, melainkan sebuah investasi jangka panjang dalam pengembangan sumber daya manusia di sektor transportasi. Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta, Chico Hakim, menegaskan bahwa program ini adalah fondasi untuk menciptakan ekosistem transportasi publik yang lebih baik.
"Program ini adalah investasi SDM, bukan hukuman. Kami dengar keluhan masyarakat, tapi juga jaga kesejahteraan sopir,” ujar Chico di Balai Kota DKI pada Kamis (13/11).
Sejak resmi beroperasi pada 1 November 2024, TransJakarta Academy telah menjadi garda terdepan dalam proses transformasi ini. Lembaga ini merupakan pusat pelatihan dan sertifikasi resmi yang memiliki mandat untuk melahirkan pramudi Mikrotrans berkualitas. Kurikulum yang diterapkan sangat komprehensif, mencakup modul-modul krusial seperti Defensive Driving untuk keamanan berkendara, Service Excellence demi pelayanan prima, Safety & Emergency Handling untuk kesiapan dalam situasi darurat, Digital Ticketing guna adaptasi teknologi, serta Etika Profesi untuk menanamkan nilai-nilai integritas.
Bagi pramudi baru, Pemprov DKI menargetkan perekrutan dan pelatihan sebanyak 1.000 pramudi hingga akhir tahun 2025. Jumlah ini tidak dimaksudkan untuk mengganti pramudi lama, melainkan untuk memperkuat kapasitas armada seiring dengan perluasan cakupan layanan Mikrotrans. Sementara itu, pramudi yang sudah aktif diwajibkan untuk mengikuti pelatihan ulang setiap tiga tahun sekali. Proses ini krusial untuk memperpanjang sertifikat mengemudi mereka yang diterbitkan oleh LSP TransJakarta, yang telah berlisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP No. LSP-2024-001).
Transformasi Armada Listrik
Selain fokus pada peningkatan kualitas SDM, Pemprov DKI Jakarta juga berkomitmen pada modernisasi infrastruktur. Sebuah program peremajaan besar-besaran tengah digalakkan, di mana 100 unit angkutan kota (angkot) tua akan bertransformasi menjadi armada Mikrotrans bertenaga listrik (EV) yang ramah lingkungan. Armada baru ini dirancang untuk memberikan kenyamanan dan keamanan ekstra bagi penumpang, dilengkapi dengan fasilitas seperti penyejuk udara (AC), kamera pengawas (CCTV), sistem pelacakan global (GPS), serta berbagai fitur keselamatan terintegrasi.
Peluncuran armada listrik ini akan dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama akan menghadirkan 50 unit Mikrotrans EV yang dijadwalkan meluncur pada Desember 2025, disusul oleh 50 unit tahap kedua pada Februari 2026. Operator-operator transportasi terkemuka seperti KWK, Mayasari Bakti, dan Steady Safe akan menjadi garda terdepan dalam pengoperasian armada canggih ini.
Chico Hakim menegaskan bahwa proses peremajaan dan peningkatan kualitas ini tidak akan berujung pada pemutusan hubungan kerja (PHK) massal. Pemprov DKI telah menyiapkan skema yang menjamin kesejahteraan pramudi lama, bahkan memberikan prioritas bagi mereka yang berhasil lulus sertifikasi ulang untuk mengemudikan armada baru.
“Sopir lama yang lulus sertifikasi ulang akan diprioritaskan mengemudikan armada baru. Kalau ada yang tidak lulus dua kali, kami siapkan pelatihan remedial gratis dan opsi pindah ke rute feeder BRT,” jelas Chico.
TransJakarta mencatat data per 12 November 2025 menunjukkan adanya 3.842 pramudi Mikrotrans aktif. Sepanjang Januari hingga Oktober 2025, terdapat 1.127 laporan keluhan dari masyarakat. Mayoritas keluhan, sekitar 68 persen, berkaitan dengan perilaku berkendara yang ugal-ugalan. Sementara itu, 22 persen disebabkan oleh pelayanan yang kurang ramah, dan 10 persen sisanya terkait dengan pramudi yang membawa anggota keluarga saat bertugas.
Melalui kombinasi program sertifikasi ulang dan rekrutmen pramudi baru, Pemprov DKI Jakarta menargetkan tercapainya 1.000 pramudi baru dan 1.000 pramudi lama yang tersertifikasi ulang pada tahun 2026. Ini adalah langkah ambisius untuk mewujudkan visi TransJakarta.
“Kami ingin Mikrotrans tidak hanya jadi moda pengumpan, tapi wajah utama layanan publik yang aman, ramah, dan profesional,” pungkas Chico, menyoroti aspirasi besar untuk masa depan transportasi Mikrotrans di Ibu Kota.