Hubungan Golongan Darah dan Risiko Penyakit Jantung: Siapa yang Paling Aman?
UPBERITA.COM - Sebuah temuan signifikan dari Harvard Research of Public Health telah menyoroti adanya korelasi mengejutkan antara golongan darah seseorang dengan kerentanan terhadap penyakit jantung, di mana individu dengan golongan darah O dilaporkan memiliki risiko yang secara substansial lebih rendah dibandingkan kelompok golongan darah lainnya.
Penyakit jantung terus menjadi salah satu ancaman kesehatan paling serius di dunia, dengan dampak yang seringkali fatal. Dalam sebuah upaya untuk memahami lebih lanjut faktor-faktor pemicunya, studi yang dipublikasikan pada tahun 2012 di jurnal terkemuka Arteriosclerosis, Thrombosis and Vascular Biology oleh tim peneliti Harvard Research of Public Health, menyingkap hubungan menarik antara jenis golongan darah dan risiko penyakit jantung koroner.
Penelitian komprehensif ini tidak dilakukan secara singkat; para ilmuwan mengumpulkan dan menganalisis data ekstensif dari dua studi jangka panjang yang telah memantau lebih dari 89.000 orang dewasa selama kurun waktu dua dekade. Untuk memastikan akurasi temuan dan mengisolasi peran golongan darah, berbagai faktor risiko penyakit jantung lainnya turut dipertimbangkan secara cermat. Faktor-faktor tersebut meliputi pola diet, usia, indeks massa tubuh (BMI), jenis kelamin, ras, kebiasaan merokok, status menopause, serta riwayat kesehatan individu.
Hasil penelitian ini cukup mencengangkan. Ditemukan bahwa individu dengan golongan darah A, B, dan AB memiliki probabilitas yang lebih tinggi untuk mengembangkan penyakit jantung koroner dibandingkan dengan mereka yang bergolongan darah O. Secara spesifik, data menunjukkan bahwa:
- Pemilik golongan darah AB memiliki risiko 23 persen lebih tinggi.
- Pemilik golongan darah B memiliki risiko 11 persen lebih tinggi.
- Pemilik golongan darah A memiliki risiko 5 persen lebih tinggi.
Sebaliknya, golongan darah O terbukti menjadi kelompok dengan risiko terendah terhadap kondisi jantung yang menakutkan ini.
Lebih dari Sekadar Golongan Darah: Faktor Risiko dan Pencegahan
Meskipun temuan tentang golongan darah ini memberikan wawasan baru yang menarik, Lu Qi, salah satu penulis utama studi tersebut, mengingatkan pentingnya tidak mengabaikan faktor-faktor risiko tradisional yang sudah dikenal luas. Qi menekankan bahwa golongan darah hanyalah salah satu kepingan dari teka-teki kesehatan jantung yang kompleks. Beliau menuturkan, "sebenarnya selain golongan darah, Anda perlu memperhatikan kadar kolesterol dan tekanan darah. Kalau Anda tahu Anda masuk kelompok risiko tinggi maka, sebaiknya mengadopsi gaya hidup lebih sehat." Lebih lanjut, Qi juga menambahkan bahwa mekanisme biologis yang mendasari hubungan antara golongan darah dan penyakit jantung masih merupakan area penelitian yang kompleks dan belum sepenuhnya terurai dalam studi tersebut.
Korelasi antara golongan darah non-O dan penyakit kardiovaskular juga diperkuat oleh studi independen lainnya. Sebuah penelitian berskala besar yang melibatkan lebih dari 400.000 partisipan mengungkap bahwa individu dengan golongan darah A atau B menghadapi risiko serangan jantung 8 persen lebih tinggi dan risiko gagal jantung 10 persen lebih tinggi dibandingkan dengan golongan darah lainnya. Selain itu, dibandingkan dengan golongan darah O, pemilik golongan darah A dan B menunjukkan kecenderungan yang jauh lebih besar terhadap kondisi pembekuan darah yang berbahaya:
- Risiko trombosis vena 51 persen lebih tinggi.
- Risiko emboli paru 47 persen lebih tinggi.
Untuk lebih memahami, trombosis vena adalah kondisi medis serius di mana gumpalan darah terbentuk di dalam pembuluh darah vena, seringkali di kaki, yang dapat menghambat aliran darah dan berpotensi pecah. Sementara itu, emboli paru merupakan penyumbatan mendadak pada arteri paru-paru, yang paling umum disebabkan oleh gumpalan darah yang bergerak dari bagian tubuh lain dan tersangkut di paru-paru, mengancam jiwa.
Meskipun temuan ini memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana golongan darah dapat berperan dalam risiko penyakit jantung, pesan utamanya tetap universal: gaya hidup sehat adalah fondasi utama untuk menjaga kesehatan jantung yang optimal. Terlepas dari golongan darah Anda, sangat penting untuk secara konsisten menerapkan pola makan seimbang yang kaya nutrisi, rutin berolahraga, menjaga berat badan ideal, serta menghindari kebiasaan merokok dan mengelola stres dengan baik.
Konsultasi dan pemeriksaan kesehatan rutin dengan profesional medis juga merupakan langkah esensial untuk memantau kondisi jantung dan mengambil tindakan pencegahan yang tepat guna meminimalisir risiko penyakit di masa depan.