BYD Tegaskan Baterai LFP Adalah Masa Depan EV yang Aman dan Unggul
Li Yunfei menyoroti bagaimana Tiongkok telah menjelma menjadi pasar baterai EV dengan pertumbuhan tercepat dan paling kaya sumber daya di dunia, didukung oleh kapabilitas penelitian yang luas serta basis industri yang kokoh. Meskipun teknologi baterai solid-state diakui memiliki potensi keunggulan, Li menegaskan bahwa teknologi baterai yang ada saat ini sudah sangat matang, didukung oleh infrastruktur pengisian daya yang komprehensif, dan semakin mampu memenuhi kebutuhan konsumen, termasuk peningkatan performa dalam cuaca dingin yang ekstrem.
Keamanan Adalah Prioritas Utama BYD
Menanggapi isu keselamatan, Li mencatat bahwa berbagai laporan insiden kebakaran pada kendaraan listrik non-Li-ion phosphate (LFP) yang beredar di internet telah berkontribusi pada persepsi negatif mengenai keamanan baterai EV secara umum. Ia mengingatkan bahwa konsumen seringkali tidak membedakan antara baterai LFP dan baterai lithium ternary. Oleh karena itu, BYD mengambil sikap tegas dengan menjadikan LFP sebagai standar di seluruh model mereka saat ini dan di masa depan.
"Keselamatan adalah fundamental. Keselamatan adalah kemewahan terbesar. Keselamatan adalah tujuan produk dasar," tegas Li Yunfei.
Sebagai bukti nyata keandalan baterai LFP, Li menunjuk pada elektrifikasi armada bus umum Tiongkok selama 15 tahun terakhir. Adopsi luas baterai LFP pada bus listrik ini telah berhasil mencegah insiden kebakaran serius, bahkan saat mengangkut puluhan penumpang secara bersamaan. Ia menekankan bahwa pertimbangan keselamatanlah yang menjadi panduan utama industri dalam memilih LFP untuk bus, dan hal ini menjadi preseden penting bagi kendaraan pribadi.
Data dari Januari hingga September 2025 semakin mengukuhkan dominasi LFP. Instalasi baterai LFP mencapai 493,9 GWh, menunjukkan peningkatan sebesar 42,5% dari tahun ke tahun dan menguasai lebih dari 80% pangsa pasar Tiongkok. Angka ini secara jelas memperkuat posisinya sebagai pilihan utama yang tak tergoyahkan untuk kendaraan listrik.
Durabilitas dan Stabilitas Termal
Li juga menggarisbawahi berbagai keunggulan teknis baterai LFP, termasuk siklus hidupnya yang jauh lebih panjang dibandingkan dengan lithium ternary. Baterai LFP umumnya dapat mempertahankan kapasitasnya hingga lebih dari 3.500 siklus pengisian-pengosongan, berbanding terbalik dengan sekitar 2.000 siklus untuk lithium ternary. Selain itu, sel LFP menunjukkan stabilitas termal yang lebih tinggi, dengan suhu thermal runaway yang melebihi 500°C, sementara lithium ternary berada di bawah 300°C.
Meskipun demikian, Li mengingatkan bahwa beberapa merek mungkin masih akan terus menggunakan lithium ternary demi mencapai jangkauan yang lebih jauh. Namun, ia mendesak seluruh industri untuk memprioritaskan keselamatan sebagai standar dasar yang tidak bisa ditawar.
"Sebagai partisipan kunci di sektor ini, kami berharap semua pihak dapat berkontribusi secara positif dan memprioritaskan keselamatan sebagai standar dasar," pungkas Li.
Pernyataan BYD di Tokyo Motor Show 2025 ini menjadi penegasan akan komitmen perusahaan terhadap inovasi yang bertanggung jawab, di mana keamanan dan keandalan menjadi fondasi utama bagi kemajuan teknologi kendaraan listrik global.