ZoyaPatel

Kepala BNN Mendorong Peran Kritis Pelajar Internasional Wujudkan Indonesia Emas 2045

Mumbai



UPBERITA.COM -  Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal Polisi Suyudi Ario Seto menyerukan partisipasi aktif pelajar Indonesia di luar negeri untuk mendukung tercapainya visi Indonesia Emas 2045. Seruan ini disampaikan dalam Retreat Leadership secara daring yang mempertemukan 68 ketua PPI dari berbagai negara dan pengurus PPI Dunia, Sabtu (22/11/2025) lalu.

Dalam kesempatan tersebut, Suyudi menjelaskan bahwa para pelajar di mancanegara memiliki kedudukan strategis sebagai kekuatan intelektual bangsa. Mereka diharapkan tidak hanya membawa pulang ilmu pengetahuan, tetapi juga integritas moral dan semangat juang yang tinggi untuk memajukan Tanah Air. Saat ini, tercatat ada 120.000 anggota Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia yang tersebar di berbagai belahan dunia.

Meskipun jumlah ini masih tergolong kecil dibandingkan total populasi pelajar Indonesia yang mencapai hampir 60 juta orang, kesempatan belajar di luar negeri adalah sebuah anugerah. Suyudi menegaskan bahwa peluang ini harus dimanfaatkan semaksimal mungkin. "Tidak semua orang bisa berada di posisi kalian saat ini. Gunakan kesempatan dengan sebaik-baiknya dengan mengapai ilmu, tingkatkan keterampilan, dan persembahkan kepada keluarga, masyarakat, dan Indonesia," ujarnya.

Lebih lanjut, Suyudi menekankan bahwa pembangunan suatu negara tidak boleh semata-mata berorientasi pada pertumbuhan ekonomi. Pembangunan harus mengintegrasikan elemen kemanusiaan, budaya, dan kebudayaan sebagai kekuatan internal yang esensial untuk mencapai kemajuan berkelanjutan serta menyejahterakan masyarakat. Sumber daya manusia, budaya, dan penguasaan ilmu pengetahuan adalah faktor penentu utama pertumbuhan ekonomi.

Membentuk Generasi Emas Bebas Narkoba

Kepala BNN mengingatkan bahwa "Pembangunan tidak hanya bergantung pada kekuatan eksternal, tetapi harus diperkuat kreativitas dan ilmu pengetahuan. Kecerdasan akademik tanpa moral, semangat nasionalisme, dan kesadaran budaya akan membuat masa depan bangsa tidak kokoh." Ancaman narkoba, yang tidak mengenal batas negara, menjadi perhatian khusus bagi generasi muda, termasuk pelajar di luar negeri yang rentan terhadap tekanan akademik, lingkungan sosial, atau kurangnya kontrol budaya.

Menyikapi hal ini, Suyudi menegaskan peran BNN adalah untuk melindungi, bukan menghukum. "BNN hadir bukan untuk menghukum, tetapi melindungi. Kita ingin memastikan pelajar Indonesia di luar negeri tidak menjadi korban penyalahgunaan narkotika karena tanpa generasi bersih dan sehat, Indonesia Emas 2045 hanya menjadi slogan kosong," tegasnya. BNN berkomitmen memperkuat kolaborasi dengan organisasi pelajar internasional, termasuk PPI Dunia, untuk memastikan upaya pencegahan dan pendampingan berjalan secara sistematis.

Acara retreat ini menandai awal baru komitmen bersama antara PPI Dunia dan lembaga negara dalam mewujudkan generasi muda yang cerdas, berdaya saing global, dan bebas narkoba. Ini adalah fondasi penting menuju Indonesia Emas 2045. "Perluas cakrawala ilmu, bangun relasi tanpa batas, dan bawalah negerimu menuju kejayaan. Indonesia membutuhkan kalian, pulanglah setelah selesai kuliah dan bangunlah Indonesia," tutup Suyudi.



Ahmedabad