Fenomena Mega-Tsunami di Greenland Terekam oleh Satelit NASA
Mumbai
UPBERITACOM - Pada September 2023, serangkaian aktivitas seismik misterius mengguncang dunia selama sembilan hari berturut-turut. Para ilmuwan awalnya kebingungan, namun berkat teknologi satelit canggih, misteri tersebut akhirnya terungkap: dua mega-tsunami yang menghantam fjord di Greenland Timur.
Penemuan ini, yang dipublikasikan di Jurnal Nature Communications pada 3 Juni 2025, menawarkan wawasan baru tentang dampak perubahan iklim dan kemampuan teknologi observasi Bumi modern.
Ahmedabad
Gelombang Raksasa di Fjord Greenland
Salah satu gelombang tsunami mencapai ketinggian luar biasa, sekitar 200 meter – setinggi setengah Gedung Empire State! Gelombang raksasa ini memasuki Dickson Fjord dan bergoyang-goyang selama sembilan hari, mengirimkan gelombang seismik yang terasa hingga ribuan kilometer jauhnya. Awalnya, para ilmuwan menduga penyebabnya adalah tanah longsor di fjord yang dipicu oleh mencairnya gletser akibat perubahan iklim. Namun, bukti langsung masih sulit didapatkan.Peranan Satelit SWOT
Untuk mengkonfirmasi teori tersebut, para peneliti memanfaatkan data dari satelit Surface Water and Ocean Topography (SWOT), sebuah proyek kolaborasi antara NASA dan CNES (badan antariksa Prancis). Satelit yang diluncurkan pada Desember 2022 ini dilengkapi dengan instrumen canggih bernama Ka-band Radar Interferometer (KaRIn). KaRIn mampu memetakan 90 persen air di permukaan laut dengan akurasi yang belum pernah ada sebelumnya, mengukur ketinggian air dengan resolusi hingga 2,5 meter sepanjang busur 50 kilometer. Kemampuan resolusi tinggi KaRIn inilah yang menjadi kunci. Metode altimetri satelit konvensional, yang mengukur tinggi gelombang berdasarkan waktu tempuh pulsa radar, memiliki keterbatasan dalam mengukur perbedaan tinggi air di area terbatas seperti fjord. Data SWOT berhasil mendeteksi dua lereng lintas saluran yang bergerak ke arah berlawanan di dalam fjord, menjadi bukti kuat keberadaan seiches – gelombang yang dihasilkan oleh tanah longsor tersebut.
Implikasi Perubahan Iklim dan Teknologi Observasi Bumi
Temuan ini memiliki implikasi penting dalam memahami dampak perubahan iklim. Seperti yang dikatakan oleh penulis utama studi, Thomas Monahan, mahasiswa pascasarjana ilmu teknik di Universitas Oxford, Inggris: "Perubahan iklim memunculkan ekstrem baru yang tak terlihat. Ekstrem ini berubah paling cepat di daerah terpencil, seperti Arktik, di mana kemampuan kita untuk mengukurnya menggunakan sensor fisik terbatas. Studi ini menunjukkan bagaimana kita dapat memanfaatkan teknologi observasi Bumi satelit generasi berikutnya untuk mempelajari proses ini."Data SWOT, dikombinasikan dengan pengamatan seismik dari jarak jauh, pembacaan cuaca, dan data pasang surut, memungkinkan para peneliti untuk merekonstruksi peristiwa mega-tsunami dengan tingkat kepastian yang tinggi. Kemampuan untuk menghubungkan sinyal seismik misterius dengan peristiwa fisik di lapangan merupakan terobosan signifikan.
Masa Depan Observasi Kelautan
Profesor ilmu teknik di Universitas Oxford, Thomas Adcock, menambahkan: "Studi ini adalah contoh bagaimana data satelit generasi berikutnya dapat memecahkan fenomena yang masih menjadi misteri di masa lalu. Kita akan bisa mendapatkan wawasan baru tentang kondisi ekstrem di lautan seperti tsunami, gelombang badai, dan gelombang aneh."Namun, pemanfaatan data SWOT secara optimal memerlukan inovasi lebih lanjut. Para ilmuwan perlu mengembangkan metode analisis data yang lebih canggih, termasuk memanfaatkan pembelajaran mesin dan pengetahuan fisika lautan untuk mengolah informasi yang kompleks.
Sumber : Nature com
Tags:
Infotekno